Jumat, 28 April 2017

ANJING HILANG

Seorang lelaki berkaca mata tebal, tergopoh-gopoh masuk ke kantor polisi. Ia melaporkan kehilangan anak lelakinya. Katanya tergagap-gagap,

“Pak, anak laki-laki saya sejak kemarin tidak pulang ! Tolong dicarikan, Pak……”

“Tenang, Tuan,” sahut komandan polisi jaga.

“Jelaskan ciri-ciri anak Tuan. Tinggi badannya?”

“Ti…tidak tahu……”

“Beratnya?”

“Lama tidak ditimbang, Pak……”

“Ciri-ciri rambutnya?”

“Dulu dikeriting, tetapi sekarang……apa sudah lurus kembali ya?”

“Tadi tidak sempat saya tengok di Akte Kelahiran……”

“Pakaian yang dikenakan?”

“Waktu dia pergi tidak pamitan……”

Komandan polisi mengernyitkan dahi. Tidak tahu apa yang harus ditanyakannya lagi. Tiba-tiba wajah lelaki berkaca mata tebal itu berseri-seri, ucapnya,

“Yang kuingat dia pergi membawa Bleki. Jenis anjing blester, bulunya putih mulus, dengan belang hitam besar empat buah pada masing-masing pangkal kaki, usianya dua setengah tahun, beratnya tiga puluh enam setengah kilogram, memakai kalung leher berinisial Rb, ujung telinga kana nada luka tersayat……”


Cepat komandan polisi itu memerintahkan anak buahnya, “Cepat cari si Bleki !”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar