Seorang lelaki
berkaca mata tebal, tergopoh-gopoh masuk ke kantor polisi. Ia melaporkan
kehilangan anak lelakinya. Katanya tergagap-gagap,
“Pak, anak laki-laki
saya sejak kemarin tidak pulang ! Tolong dicarikan, Pak……”
“Tenang, Tuan,” sahut komandan polisi jaga.
“Jelaskan ciri-ciri
anak Tuan. Tinggi badannya?”
“Ti…tidak tahu……”
“Beratnya?”
“Lama tidak ditimbang,
Pak……”
“Ciri-ciri rambutnya?”
“Dulu dikeriting,
tetapi sekarang……apa sudah lurus kembali ya?”
“Tadi tidak sempat saya
tengok di Akte Kelahiran……”
“Pakaian yang
dikenakan?”
“Waktu dia pergi tidak
pamitan……”
Komandan polisi
mengernyitkan dahi. Tidak tahu apa yang harus ditanyakannya lagi. Tiba-tiba
wajah lelaki berkaca mata tebal itu berseri-seri, ucapnya,
“Yang kuingat dia pergi
membawa Bleki. Jenis anjing blester, bulunya putih mulus, dengan belang hitam besar
empat buah pada masing-masing pangkal kaki, usianya dua setengah tahun,
beratnya tiga puluh enam setengah kilogram, memakai kalung leher berinisial Rb,
ujung telinga kana nada luka tersayat……”
Cepat
komandan polisi itu memerintahkan anak buahnya, “Cepat cari si Bleki !”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar