Setelah berbulan-bulan membenamkan diri dalam hitung – menghitung yang
rumit dan melelahkan, akhirnya ia berhasil menyajikan hukum-hukum yang lengkap
dan tepat tentang pergerakan planet mengitari matahari. Dia merupakan astronom
pertama yang berhasil memecahkan masalah utama di bidang astronomi, yang bahkan
oleh orang-orang genius seperti Copernicus dan Galileo sempat terlewatkan.
Seorang ilmuwan Inggris yang
mempunyai nama besar di bidang ilmu pengetahuan, Isaac Newton, pernah berkata, “Jika
saya melihat lebih dahulu dari orang lain, ini akibat saya berdiri di pundak –
pundak para raksasa.” Pasti tak salah lagi, Johannes Kepler adalah
salah satu raksasa yang dimaksud oleh Newton itu. Penemuan-penemuan Kepler
merupakan salah satu hasil karya besar bagi para ilmuwan dalam mengembangkan
metoda-metoda baru mereka pada jamannya.
Johannes Kepler adalah salah seorang
astronom besar dunia. Penemuannya mengenai teori pergerakan planet-planet telah
banyak memberikan sumbangan besar bagi dasar-dasar astronomi, yaitu ilmu yang
mempelajari seluk beluk tata surya. Ia hidup sejaman dengan ahli fisika Italia,
Galileo; dilahirkan pada tahun 1571 di kota Weil der Stadt, Jerman. Dan
berhasil meraih gelar sarjana pada Universitas Tubingen tahun 1591.
Setelah tamat ia meninggalkan
Tubingen, dan menjadi mahaguru selama beberapa tahun di sebuah akademi di kota
Graz. Sambil mengajar matematika, Kepler menuliskan buku pertamanya tentang
astronomi (1596). Meskipun teori yang diajukan dalam buku tersebut tidak begitu
tepat, Kepler dengan jernih dapat menunjukkan kemampuan matematika dan
kemurnian pikiran yang dikandungnya saat itu. Itulah sebabnya mengapa pada
tahun 1597, Tycho Brahe, seorang astronom kenamaan dari Denmark, mengundang
Kepler untuk melakukan kerja sama. Tycho sendiri telah membuat banyak
pengamatan tentang planet. Bahkan ia memiliki setumpuk catatan dari hasil
pengamatannya yang cermat tentang planet selama bertahun-tahun. Catatan-catatan
tersebut menjadi warisan Kepler ketika Tycho meninggal pada tahun 1601. Kepler
percaya bahwa uraian matematika dalam catatan Tycho memungkinkannya untuk
melakukan pengamatan secara lebih mendalam terhadap pergerakan planet-planet.
Pada masa itu semua orang masih
berpegang teguh pada teori Ptolemy, astronom Yunani, yang berpendapat bahwa
pusat alam semesta dan matahari adalah bumi. Akan tetapi astronom Polandia,
Copernicus, membantah hal ini. Berdasarkan pengamatannya, planet-planet justru
berputar mengelilingi matahari. Pendapat ini disetujui Kepler, meskipun mendapat
pertentangan dari banyak orang yang masih berpihak pada teori Ptelomy.
Dengan menghabiskan waktu yang cukup
lama, Kepler mencoba menjelaskan dan mempelajari perjalanan planet Mars
berdasarkan teori yang diajukan Copernicus. Akhirnya Kepler menyadari bahwa
dia, seperti juga Copernicus, Tycho Brahe maupun astronom klasik lainnya, telah
menduga bahwa garis edar (orbit) planet-planet terdiri dari lingkaran-lingkaran
atau gabungan dari lingkaran-lingkaran. Padahal kenyataan menunjukkan bahwa
orbit planet-planet tidaklah melingkar, melainkan berbentuk bulat telur
(elips).
Pada tahun 1609, Kepler berhasil
menulis sebuah buku yang berjudul “ Astronomia
Nova “ (Astronomi Baru). Di dalam karyanya itu ia menyajikan beberapa teori
baru yang banyak membantu para astronom lainnya untuk mendalami pergerakan
planet-planet. Ada dua hukum penting yang diajukannya.
Pada hukumnya yang pertama, Kepler
menegaskan bahwa tiap planet bergerak mengitari matahari dalam garis edar
berbentuk bulat telur (elips).
Hukum yang kedua, planet-planet
bergerak lebih cepat ketika berada pada posisi yang lebih dekat dengan
matahari. Kecepatan pergerakan planet tidak selalu sama. Planet dan matahari
dihubungkan dengan satu garis selama perputaran planet melewati bidang yang
sama luasnya dalam jangka waktu yang sama pula.
Kedua hukum Kepler ini memberikan
pandangan baru dalam bidang astronomi, bahkan lebih lengkap dan tepat dari
teori-teori sebelumnya. Selama sepeuluh tahun kemudian, Kepler berhasil
menyajikan hukumnya yang ketiga. Dalam hukum itu ia menegaskan, makin jauh
jarak sebuah planet dari matahari, semakin lama waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan peredarannya.
Pada mulanya karya penemuan Kepler
ini tidak digubris orang, bahkan Galileo sendiri tidak menaruh minat untuk
menanggapi teori-teori itu. Hal ini dapat ia pahami, sebab hasil pengamatannya
itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat dimengerti dan diterima orang
lain. Dalam kenyataan yang dihadapinya itu, Kepler menulis : “…………Buku
telah kutulis. Telah kupersembahkan sesuatu anugerah kebahagiaan yang suci. Dia
akan dibaca oleh baik orang sejamanku atau oleh generasi sesudah aku. Aku tidak
peduli. Bisa jadi buku ini harus menunggu 100 tahun untuk menjumpai seorang
pembaca. Seperti halnya Tuhan menunggu beribu-ribu tahun agar manusia bisa
memahami kebesaran karyanya.”
Dalam tahun 1600-an itu, ketika
Kepler telah berusia sekitar tiga puluhan, teleskop ditemukan orang. Tertarik
dengan penemuan itu, Kepler mencoba menciptakan metoda baru dalam pembuatan
lensa. Suatu hasil gemilang, ia dapat membuat lensa dengan fokus jarak jauh,
dan menghasilkan teleskop dalam bentuk yang lebih besar. Melalui alat-alat itu,
Kepler menyodorkan suatu cara baru dalam usaha pembuatan lensa optik: sebuah
lensa cembung sebagai lensa mata. Hasil karya ini membuka wawasan baru yang
lebih luas bagi para astronom di masa mendatang.
Kepler meninggal dunia pada tahun
1630 di Regenburg, Bavaria. Ketika Jerman berada dalam kancah peperangan,
kuburannya telah diobrak-abrik orang. Akan tetapi hokum pergerakan planetnya
tetap abadi dan terbukti lebih menjadi kenangan yang tak terlupakan sepanjang
masa.
Salah satu halaman dari buku Kepler, “Astronomia Nova” (Astronomi Baru) yang diterbitkan tahun 1609.
Gambar ini menunjukkan gerakan-gerakan planet Mars. Kesimpulan Kepler,
kecepatan edar sebuah planet tergantung pada jarak posisinya dari matahari.
Kepler mencoba menghubungkan garis edar planet dengan lima buah “bidang
persegi” –nya. Setiap bidang persegi berada di dalam sebuah bulatan, sehingga
bidang persegi itu menyentuh bagian dalam ruang bulatan. Bidang persegi pertama
berbentuk kubus (paling luar); kedua berbentuk piramida dan disebut : tetrahedron; ketiga bidang persegi 12
dan disebut : dodecahedron; keempat
bidang persegi 20 dan disebut icosahedron;
dan kelima persegi delapan dan disebut octahedron.
Ruang bulatan yang terakhir menempatkan bidang-bidang itu di dalamnya. Menurut
Kepler, luas ruang-ruang bidang persegi dan bulatan akan sebanding dan sesuai
dengan garis edar planet. Akan tetapi ide ini tidak berhasil dengan sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar