Jumat, 21 April 2017

BUAYA PEROMPAK


Pada zaman dahulu, di daerah Lampung ada sebuah kisah yang sangat menarik tentang sungai Tulang Bawang. Sungai itu terkenal angker. Banyak orang hilang jika berlayar melewati sungai itu.
Mengapa banyak orang hilang? Ternyata di sungai itu ada seekor buaya ganas. Buaya itu adalah penghuni sungai Tulang Bawang dan sudah banyak memakan korban.
Penduduk yang hidup disekitar sungai Tulang Bawang harus berhati-hati. Jika bepergian mereka siap dengan senjata tajam.

Dikisahkan, pada suatu hari penduduk sekitar kehilangan seorang gadis cantik yang bernama Aminah. Seluruh penduduk dikampung itu segera melakukan pencarian. Akan tetapi, meskipun seluruh penduduk kampong Tulang Bawang sudah mencari hampir ke setiap tempat, namun tak ada satu petunjuk tentang adanya Aminah. Gadis itu hilang lenyap begitu saja.

Sementara itu, pada saat yang bersamaan, didalam sebuah gua yang besar yang jauh dari permukiman penduduk, terbaringlah tubuh seorang gadis yang lemah tak berdaya. Ternyata gadis itu adalah Aminah yang baru tersadar dari pingsannya. Alangkah terkejutnya ia menemukan dirinya ada di dalam gua. Setelah bangkit, ia berusaha berdir dan berjalan berkeliling. Keterkejutannya semakin bertambah, karena gua itu dipenuhi oleh harta benda yang tak ternilai harganya, ada permata, emas, intan dan pakaian yang indah-indah. Seluruh benda itu mengeluarkan cahaya yang berkilauan
Kemudian, terdengar sebuah suara dari sudut gua, tampaklah seekor buaya yang sangat besar dan mengerikan.

“Jangan takut! Memang aku buaya, tapi asalku manusia sepertimu juga. Aku dikutuk karena perbuatanku yang tercela. Aku dipanggil Somad. Pekerjaanku merampok di sungai Tulang Bawang. Harta benda yang kurampok tersimpan dalam gua ini. Selain itu, digua ini terdapat terowongan rahasia yang menembus langsung ke desamu. Tak ada yang mengetahui terowongan itu.”

Dalam keadaan terkejut dan ketakutan, Aminah berusaha menyimak seluruh perkataan si buaya. Tanpa disadarinya, ia telah mendengar sebuah rahasia yang dapat memberinya jalan keluar. Walaupun si buaya bersikap baik padanya dan selalu memberinya hadiah perhiasan, ia tetap tidak kerasan, ia ingin kembali ke desanya. Ia berharap dapat meninggalkan si buaya yang kesepian itu sendiri dalam gua dan segera kembali ke kampong halaman.

Aminah mulai teringat kejadian mengapa ia berada di dalam gua bersama buaya itu. Kemarin waktu ia berada ditepi sungai, baru saja membuang sampah. Tiba-tiba sesuatu yang kuat dan besar menyambar dirinya. Ia seperti tenggelam ke dasar sungai. Ia tak sadarkan diri, tahu-tahu berada di dalam gua bersama buaya perompak.

Kini Aminah pura-pura menuruti kemauan si buaya. Tapi diam-diam ia menunggu kesempatan yang baik untuk meloloskan diri. Pada suatu ketika, si buaya perompak tertidur dan membiarkan pintu gua nya terbuka, Ainah segera menggunakan kesempatan ini untuk keluar melalui terowongan sempit itu. Ketika menyusurinya cukup lama, tiba-tiba ia melihat sinar matahari. Betapa gembiranya ia dapat keluar dari gua itu. Aminah, si gadis rupawan itu akhirnya bisa kembali ke desanya dengan selamat. Ia hidup tentram bahagia bersama keluarganya.harta berlimpah tidak menjamin hidup bahagia. Buaya itu kaya raya tetapi ia kesepian dan menderita akibat perbuatannya yang dahulu.


SELESAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar