Suasana di
suatu pasar burung sepi seperti biasa. Para pedagang burung duduk
terkantuk-kantuk, tak bersemangat menjajakan dagangannya. Tidak banyak calon
pembeli datang. Para pengunjung hanya datang melihat-lihat saja. Kegairahan
para pedagang yang menurun menyebabkan burung-burung pun murung. Suara kicau
mereka tidak sesemarak dulu.
Kirno
melihat-lihat berkeliling. Di sebuah kios, ia melihat seekor burung Beo yang
pendiam. Sepintas pandang, burung itu kelihatan bagus. Bulunya mulus dan
warnanya berkilat. Selama beberapa saat Kirno mengamatinya, Beo itu tidak
mengucap sepatah kata pun.
Tanya Kirno
pada penjual, “Bang, apa Beo ini dari
bibit yang baik?”
Setengah
ogah-ogahan, penjual menjawab, “Dia dari
keturunan baik-baik mas. Lihat aja dia tidak banyak cakap……”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar