Warung tegal
milik Bik Mukthar sepi sekali akhir-akhir ini. Sampai siang jumlah pengunjung
bisa dihitung dengan jari. Nasi kemarin pun terpaksa dihangatkan kembali.
Tetangganya, tukang rokok,bertanya,
“Kok kelihatan sepi? Pada kemana langganan
Bik?”
“Sudah jatuh ditimpa tangga, Bang.” Keluh Bik Mukthar.
“Coba bayangkan, sudah hampir
seminggu tidak ada langganan datang. Bahkan anak-anak muda yang suka makan
tidak bayar disini, atau yang biasa ngutang tidak ada yang membayar pun, pada
nggak mau kemari. Dasar sial seribu sial…….”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar