Di sebuah
rumah besar di luar kota, pada pintu gerbangnya terpampang papan bertuliskan :
“Awas Anjing Galak!”
Suto
ragu-ragu hendak masuk. Dia memencet bel. Pintu dibuka sendiri oleh Pak Bakhil,
pemilik rumah besar itu, yang tidak lain adalah teman sekelas Suto di SMA dulu.
Mereka berdua lalu bercakap-cakap akrab di ruang tamu. Selama itu Suto tidak
mendengar gonggongan anjing lain, selain gonggongan kecil seekor anjing Peking,
yang tidak kalah jinaknya dari seekor kucing.
Tanya Suto, “Bakhil, jadi anjing Peking itu yang membuat
tamu-tamu tak diundang segan kemari?”
“Bukan anjingnya,” jelas Pak Bakhil sambil menyungging
senyum, “tetapi papan peringatan itu!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar