Jumat, 21 April 2017

ASAL MULA BATU KUWUNG


Dahulu, ada seorang saudagar yang kaya raya. Saudagar ini perilakunya buruk sekali. Ia sombong dan kikir. Karena budi pekertinya yang buruk penduduk desa sangat membencinya.
Pada suatu hari, sang Saudagar kedatangan seorang pengemis tua berkaki pincang meminta makanan. Bukannya memberi, saudagaritu malah menghardik dan mencaci maki,

“Enak saja kamu minta-minta. Kau kira hartaku ini milik nenek moyangmu, sudah……pergi sana!”

Si pengemis didorong oleh saudagar hingga jatuh tersungkur.mendapat perlakuan seperti itu, si pengemis pun marah.

“Dasar manusia sombong! Tunggulah, sebentar lagi kau akan mendapat balasan akibat perbuatanmu ini!” kata si pengemis sambil bangkit berdiri kemudian pergi tanpa menoleh lagi.
Keesokannya harinya, ketika saudagar bangun dari tidur, kedua kakinya sulit digerakkan. Ia tidak mampu bangkit dari tempat tidurnya. Ia pun panik. Ia perintahkan kepada pegawainya untuk mencari tabib, dukun atau orang sakti untuk mengobati penyakitnya. Namun, tak satupun orang pintar yang berhasil mengobatinya. Saudagar itupun berjanji bahwa ia akan memberikan setengah dari harta kekayaannya, kepada siapa saja yang dapat menyembuhkan penyakitnya. Mendengar hal itu, si pengemis berkaki pincang datang kembali dan menjelaskan apa yang menjadi penyebab lumpuhnya kaki saudagar tersebut.

“Musibah yang menimpa dirimu disebabkan oleh sifatmu yang sombong dan kikir. Ada beberapa syarat jika kau ingin sembuh. Pertama, harus rendah hati dan pemurah. Kedua, pergilah bertapa diatas batu cekung selama tujuh hari tujuh malam. Ketiga, penuhi janjimu untuk membagi separuh kekayaan kepada orang miskin disekitar rumahmu.”

Dengan dibantu oleh pelayannya berangkatlah sang saudagar untuk bertapa diatas batu cekung selama tujuh hari tujuh malam. Pada hari terakhir pertapaan, keajaiban pun terjadi. Dari pusat batu cekung tersebut menyemburlah sumber mata air panas. Saudagar itu menghentikan tapanya, lalu ia mandi dengan sumber mata air panas. Sungguh aneh, kedua kakinya yang semula lumpuh, kini dapat ia gerakkan kembali. Setelah berendam agak lama ia pun kini dapat berjalan dengan normal seperti sedia kala.

Setelah yakin sembuh pulih seperti sedia kala, saudagar itu kembali ke rumahnya. Ia memenuhi janjinya untuk membagi-bagikan separuh harta kekayaannya kepada orang-orang miskin disekitar tempat tinggalnya. Ia betul-betul telah berubah. Jika ada pengemis datang buru-buru ia memberikan uang atau makanan sepantasnya.

Ketika menikah ia tidak memilih putri orang kaya melainkan memilih gadis desa anak seorang petani miskin. Kiranya pengalaman pahitnya dulu tak bisa berjalan telah membuatnya insyaf, tidak lagi sombong, melainkan suka menolong sesama. Orang-orang yang dulu membencinya kini berbalik menyukainya. Perdagangannya semakin lancar, ia bertambah kaya raya.

Penduduk setempat menyebut istilah cekung dengan Kuwung, maka Batu Cekung yang telah menjadi sebab kesembuhan si saudagar disebut juga dengan Batu Kuwung. Konon, berbagai macam penyakit dapat sembuh apabila mandi dengan sumber mata air panas Batu Kuwung yang terletak di kaki Gunung Karang.


SELESAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar