Rabu, 19 April 2017

KEONG EMAS

Kisah ini bermula dari Kerajaan Panjalu yang beribukota Daha atau Kediri. Raja Kediri mempunyai dua orang puteri. Yang pertama adalah Dewi Candrakirana dan yang kedua adalah Dewi Ajeng. Namun sayang sejak kecil ibu Chandrakirana ini meninggal dunia karena sakit. Raja kemudian kawin lagi. Dengan permaisurinya yang baru itu ia mempunyai puteri bernama Dewi Ajeng.
Dewi Candrakirana adalah seorang puteri baik hati dan berwajah cantik jelita. Sedangkan Dewi Ajeng adalah seorang puteri yang berperangai buruk.
Pada suatu hari dating Raden Inu Kertapati dari kerajaan Jenggala hendak melamar salah satu dari mereka. Ternyata Dewi Candrakirana yang dipilih menjadi calon istri Pangeran tampan itu.
Hal ini membuat Dewi Ajeng iri hati. Timbullah niat jahat Dewi Ajeng. Bersama ibunya ia minta tolong pada seorang dukun sakti untuk melenyapkan Dewi candrakirana.
Dengan mantra ajaib pemberian dukun Dewi Ajeng menyihir Dewi Candrakirana hingga menjadi seekor keong. Dewi Ajeng masih belum lega melihat wujud Dewi Candrakirana yang sudah berubah menjadi keong, sebab keong itu ternyata bentuknya indah, warnanya keemasan dan memikat hati siapa saja yang melihatnya. Saking jengkelnya Dewi Ajeng diam-diam membuang keong emas itu ke tengah laut.
Seisi istana geger atas hilangnya Dewi Candrakirana. Raja mengutus orang-orang pandai untuk mencari putrinya. Raden Inu Kertapati juga ikut mencari tunangannya itu.
Perjalanan Raden Inu Kertapati sampai didekat pantai laut selatan. Disana ia merasa kehausan. Lalu singgah untuk minta minum dirumah seorang janda bernama Nyai Dadapan.
Betapa terkejutnya sang pangeran ketika melihat Dewi Candrakirana dating menemuinya dengan membawa kendi berisi air minum.
“Diajeng Dewi Candrakirana……betapa lama aku mencarimu. Kiranya kau berada ditempat ini,” ucap Raden Inu Kertapati. Pertemuan sepasang kekasih yang saling mencintai itu terjadi dengan sangat mengharukan.


Dewi Candrakirana kemudian bercerita bahwa ia disihir oleh Dewi Ajeng menjadi keong emas dan dibuang ke laut. Untung Nyai Dadapan menemukannya dan membebaskannya dari sihir jahat itu. Selanjutnya ia dijadikan anak angkat.
Dewi Candrakirana pun akhirnya diboyong ke istana. Begitu mengetahui rahasia kejahatannya terbongkar Dewi Ajeng dan Ibunya melarikan diri dari istana. Ditempat pengasingannya mereka jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia.

Sementara itu di istana Daha dilangsungkan pernikahan antara Dewi Candrakirana dengan Raden Inu Kertapati. Upacara dilangsungkan dengan sangat meriah, seisi istana turut merqasa bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar