Di sebuah gedung sedang
dipertunjukkan sebuah sandiwara. Didu ingin sekali menyaksikannya, tapi tak
punya uang untuk beli karcis. Tapi ia punya akal. Dilihatnya pada papan
pengumuman, di mana di sana tertulis judul sandiwara, teater yang memainkan dan
sutradaranya.
Didu mendekati penjaga dan bertanya,
“Bisakah saya bertemu dengan Bang Asnan, sutradara pertunjukkan ini?”
Penjaga itu menatap Didu sebentar,
lalu berkata,
“Sayalah Bang Asnan. Ada perlu apa kau?”